Monday, February 16, 2015

Ayah Ku Hebat

Setiap hari aku harus berjuang sendiri, memendam kerinduan yang mendalam. Waktu itu Aku tidak mengerti dan memahami arti sebuah perpisahan, yang ku tahu hanyalah kalian berdua tinggal di atap yang berbeda. Setiap hari, ku terasa waktu begitu lamban berjalan tanpa mu. Tak ada kamu yang selalu setia mengantar ku berangkat sekolah, membelikan ku Mie kuah kesukaan ku, martabak dan terang bulan, pagi ku tak ada kamu yang selalu membelikan ku nasi kuning, setiap waktu ku tak ada wajah mu yang bisa ku nanti setiap kau pulang dari kantor.  Sore ku juga tak ada kamu yang selalu mengajakku menikmati indahnya dunia. Aku tidak bisa secepat itu menerima kamu tidak selalu ada di hari ku.

Hari-hari ku jalani penuh kekosongan, kebimbangan, ketidakpercayaan diri, kerisauan, keraguan, semua tidak ku nikmati. Aku hanya melangkah mengikuti arus. Tidak ada tempat ku untuk bermanja seperti... orang lainnya. Aku harus berusaha menghapus keinginan-keinginan ku. Aku harus segera menghapus segala angan-angan ku. Prestasi ku merosot jauh, tidak ada tempat untukku menunjukkan kebanggaan ku selain kamu. Aku pulang dari sekolah, dengan malas ku rebahkan tubuh letih ku di atas kasur dan lamunan ku melayang jauh ke masa lalu.

Aku menjadi pribadi yang tidak percaya diri, selalu menutup diri dari siapapun bahkan ibu ku sendiri. Aku merasa tertekan dengan kenyataan yang aku tidak siap untuk menerimanya. Ya aku ingat, tempat ku mengekspresikan semua itu hanyalah dengan teman kecil ku "Jack", kini pun dia telah tiada lebih dari 5 tahun silam. Jack, dia selalu mengenal ku jika bertemu di jalan. Dia selalu mengekor jika ingin makan, aku perlakukan dia seperti adikku. Setiap Jack makan, aku selalu menyuapkan makanan ke mulutnya. Jack adalah kucing peliharaan ku sejak aku kecil. Kucing berwarna kuning emas yang garang dan gagah. Badannya besar seperti penguasa alam rimba, tapi... aku sedih.. sekarang dia meninggalkan ku jauh ke Surga. Jack nanti jemput aku ke Surga ya...


Tiga Belas tahun, ku lalui kehidupan ku tanpa sosok kamu Ayah. Walaupun terkadang dia datang hanya untuk mencari ku, memastikan bahwa putri kecilnya dulu telah tumbuh dewasa. Aku tau kau sangat mencintai dan setia kepada wanita-wanita mu, kau selama ini tidak pernah mengadopsi wanita lain selain Nenekku, Ibuku, dan Aku. Kamu adalah laki-laki yang paling setia di dunia ini. Aku bangga Ayah. Aku bangga kepadamu, Ayah ku Hebat.

Ayah ... kini umur ku menginjak dua puluh lima tahun. Ayah kau berhasil menanamkan kegigihanmu dalam diriku. Terimakasih Ayah... Kau korban kan semuanya untukku, walaupun kau terlihat begitu menderita. Sekali lagi, kau lah Kebanggaan Ku. Begitu besarnya rasa cintamu kepada ku yah... Ayah aku sekarang sedang merindukan mu, sangat merindukan mu, aku ingin menangis dan memelukmu... dan aku tak ingin kita berpisah lagi. Ayah sabar ya.. aku akan segera menjemputmu dalam kebahagiaan.  Ayah doa mu akan segera terwujud, secepatnya... Aku akan selalu membuat mu bangga ayah... terimakasih atas kesempatan yang telah kau berikan Ayah.

Ayah maafkan aku, sekarang belum bisa menemuimu, tapi Doa ku selalu menyertaimu...
Tunggu Aku ayah,,
Aku akan terus mengejar mimpi ku Ayah...

Tanjong Malim, Perak, Kuala Lumpur, 16 Februari 2015

Friday, May 30, 2014

Apa yang bisa kita lakukan dengan uang Rp 50.000 ?

Hari itu, aku sih baru pulang kerja dengan teman ku, tapi bingung juga mau kerjain apa dirumah kost. Daripada boring alias suntuk dalam kamar yang kecil, nggak ada televisi dan hal lain yang menarik untuk dikerjakan, aku ajak aja teman ku berangkat ke toko buku gramedia agak sorean gitu deh.. 
Walaupun isi kantong yah tinggal 50 ribu, maklum tanggal tua, belum gajian. 



Eh, aku belum siap-siap dia udah datang aja, jemput dengan Mio Fino kesayangannya. 


Ya sudah lah, cepet-cepet kaya dikejar orang utan aja aku samperin dia. Diperjalanan menuju gramedia, mampir dulu beli 1 liter bensin depan Komplek Kayu Tangi tepatnya di pedagang eceran Pertamini :D , gak sampe 10 ribu, yah hitung-hitung masih ada lah 40 ribu.  

Perjalanan kesana gak lama tapi gak deket-deket banget juga siiihh,, perlu waktu 20 menit lah. Belok kanan belok kiri lurus, lampu merah, lurus lagi nyampe deh depan Gramedia Banjarmasin. Temen aku tanya, ada uang seribu nggak? nggak siih uangnya cuman 20 ribuan dan 2 lembar 10ribuan. Ya sudah aku kasih aja 10ribu, untung ada kembaliaannya yahh walopun uang seribuan semua 9 lembar gak papa dah. 

Aku udah semangat banget masuk kedalam, gimana gak, udah adem pake AC (Maklum ada AC dikamar kost tapi buat pajangan doang remote nya gak dikasi ibu kost, soalnya aku bayarnya gak plus AC (¬‿¬) haha. Wuiihhh, aku langsung mencari buku yang mau aku baca, bukan berarti juga aku beli ^◡^.  Tapi kebetulan banget hari itu, Gramedia lagi cuci gudang, banyak buku-buku dijual setengah harga dari harga normal. Aku coba lihat-lihat , baca baca. Gak ada yang menarik sih, betul memang setengah harga, tapi setengah dari 200ribu klo buku yang mau aku beli itu. Hedeh, yang murah ya cuma buku anak-anak gitu. 

Terpikir lagi aku, kenapa gak beli aja tuh buku toh harganya cuma 8ribu hingga 15 ribu. Temen ku bilang ya udah beli aja, nanti kita kasih ke anak-anak di pinggir jalan yang nggak sekolah. Betul juga, aku setuju saja dengan sarannya. Aku beli buku harga 10ribuan 4 biji, buku belajar eja huruf, berhitung dan mewarnai dan buku cerita anak.

Setelah itu, aku ajak temen ku aja pulang, sekalian muter-muter pusat kota Banjarmasin dengan si Fino. Kebetulan hari udah mulai agak gelap sih, kami stop karena lampu merah, kebetulan aku lihat 3 orang anak jalanan yang umurnya masih 4-6 tahun gitu lah sedang duduk-duduk dan meminta-minta, miris bener lihat mereka. Kecil-kecil bukannya dirumah dengan keluarga tetapi malah berkeliaran meminta-minta, memohon belas kasian kepada setiap orang yang berhenti dilampu merah. 

Rasanya pengen nangis, sedih sekali melihat kehidupan yang keras bagi mereka yang masih kecil, singkat cerita aku ajak temen ku untuk mampir disalah satu sudut dimana mereka bisa kami panggil untuk mendekati kami, mereka langsung berlari dan menadahkan tangan mereka, dengan maksud meminta uang. Kami tanya mereka,
" adek sudah sekolah?"
"iya"
"udah kelas berapa?"
"kelas dua"
"adek uang nya untuk apa kalo dikasi orang?"
"kasih ke mama" (dengan polosnya dia menjawab)
Astagfirullah,, entah siapa yang harus disalahkan dan bertanggung jawap untuk pendidikan buat mereka... 

Aku dan kawan ku, langsung saja memberikan buku-buku yang tadi memang dibeli buat anak-anak itu, terlihat wajah yang begitu gembiranya ketika mereka melihat buku, bahkan mereka berebut untuk melihat isinya. Rasanya hati ku teriris, begitu berharganya buku itu buat mereka. Betapa semangat nya mereka untuk belajar, tapi sayang... segala keterbatasan ekonomi keluarga, membuat dunia mereka tersita dengan hal-hal yang bukan semestinya mereka lakukan. Teman-teman tingkatkan rasa peduli kita kepada mereka yang tak seberuntung kita, mereka juga tanggung jawab kita semua sebagai sesama manusia :).

Ini cerita ku, dengan uang selembar 50 ribu bersama si Fino, tidak mesti selalunya kita memberikan uang kepada orang lain, tetapi benda-benda yang bermanfaat bagi mereka pun bisa kita berikan :).


Cerita ini di sertakan dalam sebuah lomba oleh www.kemanapunasyik.com

yuk tonton video ini duluu :). Thanks







Friday, April 4, 2014

Matematika

Matematika, kebanyakan anak-anak sekolah beranggapan bahwa belajar matematika itu sulit, rumit, kebanyakan menghafal rumus, bahkan menjadi sebuah momok yang menakutkan dikalangan pelajar. 

Sebenarnya matematika itu ada dikehidupan kita, disekitar kita bahkan setiap waktu kita menggunakan matematika dan itu terkadang kita tidak menyadarinya. Misalnya saja kita sedang santai dirumah, apa yang kita lihat? meja, kulkas, televisi, jam dinding, piring, gelas, bola semua itu merupakan elemen-elemen matematika, bukan?. 
Kita pergi beli barang, kita juga menghitung berapa uang yang kita perlukan? itu juga matematika. Sebenarnya banyak hal yang belum kita sadari bahawa kita sedang bermatematika. Matematika didalam permainan, juga kita jumpai. Seperti yang telah diungkapkan oleh Freudenthal (1977) bahwa mathematics is a human activity, beliau mengatakan bahawa matematika adalah aktivitas manusia. Manusia belajar matematika dengan beraktivitas. Menemukan sendiri matematika dari kegiatan penalaran (Exploration). 
Menurut fahaman konstruktivis (Hadi, 2003) bahwa pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada murid, karena setiap individu memiliki skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. 
Sebagaimana menurut Hadi (2003) bahwa pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk sebuah skema yang baru.
Carpenter dan Lehrer (1999: 19-32) mengadopsi sebuah model konstruktivisme, mengidentifikasi 5 rumus aktivitas mental yang mendorong pemahaman matematika. Guru berperan untuk memastikan bahwa murid ikut terlib
1.   Membangun sebuah hubungan (constructing relationship)
2. Memperluas dan menerapkan pengetahuan matematika (extending and applying mathematical knowledge)
3. Merefleksi apa yang telah dilakukan (reflecting about the experience)
4. Mengutarakan apa yang diketahui (articulating what one knows)
5. Membuat pengetahuan matematika sendiri (making mathematical knowledge one's own).









Wednesday, April 24, 2013

Leadership Camp 2013 with PPI Malaysia

Tiga hari yang lalu tepat tanggal 21 April 2013. Saya mengikuti kegiatan Leadership Camp yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPI-M) yang bekerja sama dengan PPI-UPSI bertempat di Teratak Riverview, Tanjong Malim, Perak. Dalam kegiatan tersebut saya bertindak sebagai panitia penjaga post Outbond bersama teman saya Dessy Noor Ariani. Dan masih banyak lagi anggota PPI UPSI lainnya yang menjadi panitia pelaksana. Serta ada dua orang anggota PPI-UPSI yang menjadi peserta Leadership Camp (LC) yakni Salmy dan Pelita. 
Desi's Photo 21 April 2013

Sangat berkesan rasanya mengikuti kegiatan tersebut karena Saya mendapatkan teman-teman baru dan mereka merupakan peserta kegiatan LC dari  beberapa University di Malaysia seperti University Teknologi Petronas (UTP), University Teknologi Malaysia (UTM), University Islam Internasional Malaysia (UIIM), University Kebangsaan Malaysia (UKM), University Utara Malaysia (UUM), University Malaya (UM). 

Banyak pengalaman yang Saya dapatkan dari kegiatan tersebut, walaupun sangat melelahkan tetapi sangat menyenangkan bisa bergabung dengan Pelajar Indonesia yang sedang melanjutkan study maupun memang mereka tinggal di Kuala Lumpur. Mereka dari berbagai penjuru kota di Indonesia. Ini merupakan pengalaman pertama Saya ikut Event bergengsi tingkat Internasional. 

Sabtu petang, 20 April 2013 Saya berangkat dari Kolej menuju Kampus Sultan Abdul Jalil Shah (Kampus Lama) dengan menaiki Bas shuttle Kiffah, perlu waktu 10-15 menit menuju ketempat tersebut.  Saya datang agak terlambat dikarenakan harus memenuhi kewajiban Saya sebagai Pelajar dan kelas berakhir pada pukul 2 siang waktu Tanjong Malim. Sesampainya di Kampus Saya dan Dessy berjalan menyusuri jalan menuju gedung dimana para peserta dan kawan lainnya berkumpul. 

Ternyata mereka sudah bubar dan bersiap untuk pergi ke tempat Outbond Teratak Riverview (TR). Hampir satu jam kami menunggu untuk berkumpul kembali di pintu timur kampus dan menunggu transportasi yang membawa kami ke TR. Dan akhirnya transportasi datang, tak bisa digambarkan bagaimana alat transportasi menuju kesana seperti truk tapi versi kecilnya lah, terpaksa menaiki kendaraan tersebut karena memang tidak ada tranportasi pilihan lain yang bisa menempuh medan tanjakan menuju TR. Ini kali kedua Saya ke TR  , pertama saat Orientasi. Ada empat kendaraan yang membawa kami ketempat tujuan. Sepanjang perjalanan menuju kesana sangat mengerikan, masuk kedalam hutan yang banyak sekali pepohonan dan terkadang ada ranting pohon yang menjuntai dan jika tidak hati-hati akan terkena kepala. Teriakan-teriakan dari peserta sangat riuh, perasaan senang dan terkejut dengan medan yang tidak mulus. 

Ada yang bilang asik, mengerikan, ada yang sambil membuat video recorder dengan Camdig mereka, dan tertawa melihat wajah temannya yang ketakutan. Seru sekali, dengan pakaian resmi mereka menaiki truk dan memasuki hutan. Gokil banget jadinya, bagaikan mau menghadiri sebuah seminar tapi dalam sebuah hutan. Dan serunya lagi kami semua diguyur hujan saat perjalanan, perjuangan :). Perlu waktu 25 hingga 30 menit untuk menuju kesana. 

Dan akhirnya Kami sampai juga di Teratak Riverview dengan hujan yang masih gerimis. Cukup melelahkan perjalanan menuju TR karena kita berdiri selama perjalanan. Peserta berlarian untuk mencari tempat yang teduh dan segera mengambil barang mereka di mobil angkutan yang khusus digunakan untuk membawa barang-barang. 

Mentor-mentor di instruksikan untuk segera mengarahkan peserta untuk membangun tenda, dengan tenda yang sudah disediakan oleh pihak TR. Seluruh peserta sangat bersemangat, mereka langsung mengambil tenda dan segera berjalan menuju tanah lapang tempat tenda-tenda di dirikan. Peserta sudah dibagi dalam kelompok-kelompok untuk membangun tenda dan peserta dibantu oleh beberapa anggota Pramuka Gudep KBRI-KL. Setelah selesai membangun tenda, peserta diberikan waktu untuk bersih diri. Dan bersiap untuk sholat Magrib. Selepas sholat makan-makan sebentar, peserta di arahkan ke satu aula terbuka di atas bukit (lumayan tanjakannya sangat tinggi dan memerlukan tenaga ekstra). Disana Anggota pramuka Gudep KBRI-KL, Pak Zulfan Zamzuri seorang Public Speaking, Siti Rahmah (UPSI) untuk memberi materi kepada para peserta. 

Selepas itu peserta menuju tenda untuk acara selanjutnya yaitu Api Unggun, peserta di bagi dua kelompok menurut gender, mereka saling adu yel-yel dan sangat ramai. Acara api unggun berakhir pukul berapa saya kurang tau pastinya, karena saya sangat kelelahan dan tertidur di kursi dengan panitia lainnya, dan saya tersadar sekitar pukul 1. Saya bisa tidur kembali pada pukul 3 dini hari setelah rapat evaluasi.

Pagi-pagi sekali sudah harus bangun untuk sesi Spiritual Session oleh DR. Makmur Harun selepas sholat subuh. Peserta sudah siap semua dan berpakaian olahraga, siap untuk mengikuti kegiatan. Saya bertugas di post give and take lumpur. Sangat seru melihat semangat para peserta. Outbond berakhir semua peserta dipersilahkan untuk istirahat dan bersihkan pakaian, dan bersiap lagi untuk mengikuti  materinya Pa Nuszep Almigo S.Psi, M.Si. Dan acara terakhir yaitu kesimpulan dari kegiatan Leadership Camp serta tukar kado. 

Sekian cerita dari saya,,, 
Sangat berkesan dan menyenangkan bisa ikut dalam acara tersebut :).